Belom pernah nongkrong di
Jogja Library Center?? Boleh deh dicoba kapan2...Lokasinya juga gampang banget
kok, masih disekitaran Malioboro bagian utara (depan Shelter Trans Jogja), kalo
mau bentuk wisata laen dari Malioboro mungkin ke Jogja Library Center bisa jadi
salah satu pilihan.. Begitu masuk ke dalam, berasa masuk ke zaman Belanda
(karena bangunannya emang bangunan Belanda), dengan langit-langit ruangan yang
tinggi, dekorasi ruangan yang banyak unsur kayu, sampe koleksi buku2 tua dan
berbagai macem koran(Kompas, Suara Karya, Yogya Post, Kedaulatan Rakyat,
dll)dari edisi 1980an juga ada disana.. Trus naek ke lantai 2, bener2 serasa
dibawa ke ruang baca n ruang rapat jaman Belanda, dengan meja kotak yang gedhe
banget dikelilingi kursi2 (jadi ngebayangin film2 perjuangan gitu, hehe).
Koleksi di lantai 2 kebanyakan tentang Jogja..Namun, pengunjung tidak bisa
meminjam koleksi pustaka alias cuma baca ditempat tapi boleh ngambil gambar
atau fotokopi untuk jenis koleksi tertentu (ada syaratnya,...)..
Untuk urusan
perpustakaan, Yogya ternyata nginternasional.
Salah satu gedung perpustakaan milik Provinsi DIY, yang ada di Jalan Malioboro,
misalnya, dinamai Jogja Library Center. Lalu program kerjasama antar perpustakan se-DIY disebut Jogjalib
atau Jogja Library for All. Dan Oktober 2010, untuk memperingati 35 tahun ke-sister-province-an
DIY dengan Prefektur Kyoto, dibuka Kyoto Book Corner di Jogja Library Center.
Jogja Library Center (JLC) ini satu dari 4 gedung
atau unit perpustakaan yang dikelola Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD)
Provinsi DIY. Dulu, gedung kuno dua lantai yang dipakainya merupakan gedung
Perpustakaan Negara Yogyakarta. Setelah Perpustakaan Negara punya gedung baru,
sekaligus kantor BPAD, bangunan cagar budaya ini direnovasi selama setahun dan
dibuka kembali pada Desember 2007 dengan nama Jogja Library Center.
JLC menjagokan Yogyasiana sebagai layanan khas dan unggulannya. Ini tak lain koleksi digital tentang segala aspek budaya Yogya: mulai dari kesenian, bahasa, sampai ke info makanan tradisional. Andalan lainnya, layanan arsip surat kabar dan majalah. Di JLC ini tersimpan arsip berbagai surat kabar dan majalah. Mulai dari Kompas, Tempo, Gatra, sampai ke majalah Penyebar Semangat dan Djoko Lodang. Arsip paling komplit tentu saja koran Kedaulatan Rakyat, yang tersedia mulai terbitan perdana: 27 September 1945. Beberapa surat kabar ini misalnya Kompas dimasukkan ke dalam berkas digital di JLC. Proses digitalisasi berbagai koran yang disimpan di tempat itu berlangsung sejak tahun 2009, tetapi berjalan lambat akibat keterbatasan sumber daya manusia yang mengerjakannya.
JLC menjagokan Yogyasiana sebagai layanan khas dan unggulannya. Ini tak lain koleksi digital tentang segala aspek budaya Yogya: mulai dari kesenian, bahasa, sampai ke info makanan tradisional. Andalan lainnya, layanan arsip surat kabar dan majalah. Di JLC ini tersimpan arsip berbagai surat kabar dan majalah. Mulai dari Kompas, Tempo, Gatra, sampai ke majalah Penyebar Semangat dan Djoko Lodang. Arsip paling komplit tentu saja koran Kedaulatan Rakyat, yang tersedia mulai terbitan perdana: 27 September 1945. Beberapa surat kabar ini misalnya Kompas dimasukkan ke dalam berkas digital di JLC. Proses digitalisasi berbagai koran yang disimpan di tempat itu berlangsung sejak tahun 2009, tetapi berjalan lambat akibat keterbatasan sumber daya manusia yang mengerjakannya.
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY menyediakan
fasilitas e-Journal sebagai wujud pusat perpustakaan daerah yang lengkap
koleksinya. fasilitas e-Journal dapat anda kunjungi di perpustakaan UNIT TRM4
JL. Tentara Rakyat Mataram No. 29 Telp 513969.
e-Journal disini tidak online melainkan ditanam diserver local
BPAD. dengan fasilitas Hotspot serta koleksi bukunya yang lengkap anda bisa dengan
nyaman melihat koleksi e-Journal BPAD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar