Media Sehat Mencerdaskan Anak
Semua yang
ada di sekitar anak sesungguhnya adalah sumber belajar bagi anak. Positif atau
negatif tergantung bagaimana pendidik dan orangtua memanfaatkannya dengan
baik. Mempersiapkan anak sejak dini
untuk mempunyai kemampuan menseleksi media jauh lebih efektif daripada
menghindarkan anak dari media. Berkenaan dengan itu mempersiapkan pendidik,
orangtua, pengasuh dan orang dewasa lainnya yang berada di sekitar anak menjadi
sangat penting agar media menjadi bermanfaat bukan
sebaliknya.
Kita Adalah Model Bagi Anak
Media di Lingkungan Anak
TV, play
station, komputer, komik merupakan jenis media yang disukai oleh anak usia
dini. Namun demikian pemanfaatan media tersebut perlu dikontrol. Khususnya bagi
anak di bawah usia dua tahun tidak diperkenankan menonton media visual
seperti TV, CD Player, dll.
Penggunaan
media visual bagi anak usia di atas dua tahun diharapkan semininal mungkin, maksimal 2 (dua) jam per hari dan tidak terus menerus.
Media visual ditempatkan jauh dari jangkauan anak dan tidak berada di kamar
tidur anak. Disarankan untuk disediakan alat tulis (spidol, krayon, pensil
warna dan kertas).
Pemilihan Program Media
Beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, antara lain :
- Dapat mengembangkan semua potensi kecerdasan anak (moral dan agama, bahasa, kognitif, sosial emosi, fisik motorik dan seni).
- Tidak mengandung unsure kekerasan dan pornograsi
- Materi media disesuaikan dengan usia anak.
- Program media audio visual disarankan dengan durasi kurang dari (satu) jam.
Di antara
berbagai media massa, televisi memainkan peran yang terbesar dalam menyajikan
informasi yang tidak layak dan terlalu dini bagi anak-anak. Media massa selain
memiliki dampak negative juga memiliki dampak positif bagi anak untuk
perkembangan pembelajaran anak usia dini. Beberapa dampak ini dapat dilihat dari beberapa uraian
berikut ini :
POTENSI NEGATIF
|
POTENSI POSITIF
|
· Anak akan menjadi konsumtif, hedonis
· TV sebagai pelarian
· Menghambat kreativitas anak
·
Gaya bicara dan sikap anak menjadi agresif
sadis, penentang
·
Anak menjadi tidak realistis
·
Sulit berkonsentrasi
·
Malas membaca
·
Selalu menunda-nunda waktu
·
Kepandaian di bawah rata-rata
·
Pandangan searah
·
Menghambat perkembangan otak/ sensorimotorik
anak
·
Perubahan dan sakit pada tulang belakang. Bahaya sinar biru.
·
Tidak sabar dan menganggap semuanya instan
·
Anak jadi pasif tidak punya kepedulian dan
empati
·
Meniru sifat-sifat buruk dari fragmen/ adegan
yang dilihat
·
Anak menjadi malas bergerak kecenderungannya
jadi obesitas
·
Anak akan matang sebelum waktunya
·
Gaya pergaulan dan penampilan tidak sesuai
perkembangan usianya.
|
·
Mendekatkan hubungan keluarga
·
Memberi perasaan santai
·
Merangsang percakapn antar keluarga
·
Menjadi hiburan sehat
·
Salah satu sumber informasi
·
Memperluas wawasan dan cara berfikir anak
|
Acara
televisi termasuk kategori HATI-HATI untuk
anak adalah tayangan anak yang dinilai relative seimbang antara muatan positif
dan negatifnya. Seringkali tayangan yang masuk kategori ini memberikan nilai
hiburan serta pendidikan dan nilai-nilai positif, namun juga dinilai mengandung
muatan negative, seperti kekerasan, mistis, seks, dan bahasa kasar yang tidak
terlalu mencolok.
Pendampingan
sangat diperlukan dalam menyaksikan film dalam kategori ini, karena
anak-anak membutuhkan orang tua untuk
memberikan pemahaman yang baik mengenai muatan positif dan negatif yang
ditampilkan. Orang tua diharapkan dapat membantu anak untuk mencontoh hal-hal
yang positif dan menghindari muatan negatif yang ditampilkan dalam kehidupan
nyata. Seringkali tayangan yang masuk kategori ini memberikan nilai hiburan
serta pendidikan dan nilai-nilai positif, namun juga dinilai mengandung muatan
negative, seperti kekerasan, mistis, seks dan bahasa kasar yang tidak terlalu
mencolok.
Pendampingan
sangat diperlukan dalam menyaksikan film dalam kategori ini, karena anak-anak
membutuh untuk memberikan pemahaman yang baik mengenai muatan positif dan
negatif yang ditampilkan. Orang tua diharapkan dapat membantu anak untuk
mencontoh hal-hal positif dan menghindari muatan negative yang ditampilkan
dalam kehidupan nyata. Seperti : Menuju Idola Cilik, The Scooby Doo &
Scrappy Doo, the Adventure of Jimmy Neutron, Spongebob Squarepants, Avatar the
Legend of Aan, Voltus, Ben 10, Ryukendo, dan lain-lain.
Acara
televise termasuk kategori BAHAYA anak adalah
tayangan yang mengandung muatan negatif seperti kekerasan, mistis, seks dan
bahasa kasar. Kekerasan dan mistis yang masuk dalam kategori ini dinilai sudah
menjadi inti dari cerita. Kekerasan disini tidak hanya dinilai dari darah dan
sadism namun juga dalam kehidupan nyata. Tayangan ini jelas tidak disarankan
untuk disaksikan oleh anak. Jikapun anak
sudah cukup besar, disarankan pendampingan orangtua dilakukan untuk membentengi
anak dari efek negatif yang ditampilkan oleh tayangan tersebut. Sepert : Tom
& Jerry, Popeye Original, Tom & Jerry Kids, One Piece, Inuyasha,
Naruto, Shippuden, Samurai Deeper Kyo, Law of Ueki, Crayon Shinchan, Detective
Conan, Dragon Ball, Bleach, dan lan-lain.
Pengguna
games, komputer dan PS yang kelewat batas akan menimbulkan dampak negatif bagi
si anak antara lain :
- mendorong anak untuk asosial
- enggan bergaul dengan sekeliling
- malas belajar, kurang konsentrasi
- pemicu tindakan kekerasan (agresif)
- berkurangnya perasaan ingin menolong sesama
- pemicu tindakan kriminal (mencuri)
Bagaimanapun juga kehadiran televisi dan playstation
merupakan sebuah kebutuhan, tidak sekedar sebagai sarana untuk memudahkan kita mendaptkan
setiap informasi yang juga berperan sebagai sarana penghibur yang mudah untuk
kita dapatkan. Kami berharap orang
tua/orang dewasa yang berhubungan dan berkaitan dengan pengaruh televisi dan
playstation terhadap anak-anak bisa mengambil langkah-langkah nyata. Walaupun
tidak menutup kemungkinan memberikan alternatif solusi terhadap pihak terkait
seperti pihak pengelola media televisi dan para pemerhati media secara umum.
Kurikulum dan Jadwal Penggunaan Media
Agar
penggunaan media bermanfaat dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap anak, maka orangtua, pendidik dan orang dewasa yang berada dalam lingkup
rumah anak dan berpengaruh terhadap pola perilaku anak, sebaiknya
mengetahui Pendidikan Literasi Media,
atau pihak sekolah atau pusat layanan pendidikan anak usia dini yang
menyelenggarakan sosialisasi kurikulum Pendidikan Literasi Media, tentang :
- Pengenalan berbagai media
- Manfaat, dan bahaya media
- Teknik menggunakan media
Penggunaan
media di pusat layanan pendidikan anak usia dini seharusnya terencana dan
sesuai dengan tujuan kurikulum yang ingin dicapai. Sehingga pendidik perlu
membuat jadwal. Begitu juga orangtua di rumah harus merencanakan waktu dan
program penggunaan media. Perencanaan tersebut harus dilaksanakan dengan
konsisten oleh pendidik, pengasuh, orangtua dan anggota keluarga lainnya.
Tehnik Penggunaan Media Televisi
1.
Lama menonton TV maksimal 2 jam sehari dan tidak
terus menerus. Jika di Pusat layanan PAUD telah menonton televisi selama 1 jam
maka anak hanya diperkenankan menonton televise 1 jam lagi di rumah. Bagi anak
usia di bawah 2 tahun dilarang menonton TV karena dapat menurunkan konsentrasi
anak.
2.
Jarak menonton televisi minimal 5 (lima) kali
diagonal televise, misalkan TV 21” dengan diagonal kurang lebih 30 cm berarti
jarak menonton + 2 meter.
3.
Volume suara televise cukup didengar oleh
lingkaran yang menonton
4.
Posisi menonton adalah duduk tegak dan pandangan
serong
5.
Pemilihan warna TV lembut dan tidak kontras
6.
Hindari penggunaan remote control saat menonton bersama anak.
Tehnik Penggunaan Media
Televisi
Tehnik menggunakan media cetak :
1.
Jarak membaca 30 cm dari bacaan
2.
Membaca dengan posisi duduk
3.
Perlu penerangan yang cukup
Tehnik Mendampingi Anak
Penggunaan
media merupakan proses pembelajaran sehingga anak perlu didampingi pada saat
menggunakan media dengan teknik sebagai berikut :
Pendampingan Anak Sebelum
Menggunakan Media :
- Mengajak anak berdiskusi dengan media yang akan digunakan. Contoh : Hari ini kita akan menonton jalan sesame.
- Menyampaikan aturan menggunakan media
Saat Menggunakan Media :
1.
Memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengutarakan pendapat/sikap anak tentang isi media
2.
Menanggapi pendapat anak tentang program media yang
digunakan dengan sikap positif kemudian memberikan penguatan terhadap pendapat tersebut.
3.
Menjelaskan terhadap hal-hal yang dirasa dapat
memberikan pengaruh negative terhadap anak. Misalnya pada saat iklan yang tidak
mendidik di televisi.
4.
Tidak menyediakan makanan ringan saat
menggunakan media.
Setelah Menggunakan Media :
1.
Memberikan kesempatan dan mendorong anak untuk
menceritakan kembali apa yang sudah didapatnya dari media. Lebih baik lagi anak
dapat didorong menuangkan isi media dalam bentuk karya anak.
2.
Mendorong anak mengambil hikmah dari penggunaan
media
3.
Memberikan penghargaan dengan kata-kata positif,
misalnya “terimakasih sayang hari ini kamu sudah bertanggungjawab dan
bekerjasama mengikuti aturan …”
4.
Merapikan media yang telah digunakan.
Kerjasama Keluarga, Pusat Layanan PAUD dan Masyarakat
Anak
yang cerdas ditentukan oleh keluarga, pusat layanan PAUD dan masyarakat yang
cerdas. Jadi harus ada kesinambungan antara ketiga komponen dalam mendidik dan
mengasuh anak.
Perlu
ada sosialisasi kepada orangtua tentang bahaya program yang ada di televisi,
playstation, komputer, ponsel dan pada
setiap media lain yang ada. Diperlukan
kewaspadaan yang penuh dari orangtua/orang dewasa dengan tidak membiarkan
anak-anak menonton televisi, komputer dan playstation dengan bebas. Meskipun label pihak televisi yang diberikan
adalah acara untuk anak, perlu penjagaan program televisi secara langsung
dengan cara mendampingi waktu anak-anak menonton televise dan sekaligus bisa
member penjelasan saat dibutuhkan. Untuk itu, kesiapan orangtua untuk
mendampingi anak di tengah kesibukan seabreg kegiatan mutlak diperlukan.
Akhirnya
perlu diupayakan pemberdayaan masyarakat dengan diadakan lembaga kontrol yang
bisa memberikan masukan dan kajian kritis tentang isi program televisi, games
dan playstation serta dampak media-media lain yang ada.
Pengaruh media sangat kuat dan luas serta
sulit dibendung sehingga diperlukan strategi bersama antara keluarga, pusat
layanan PAUD dan masyarakat sebagai pengguna media, langkah-langkah nyata
tersebut antara lain sebagai berikut :
- Pusat layanan PAUD menyelenggarakan Parenting (pendidikan orangtua tentang pengasuhan dan pendidikan anak usia dini)
- Salah satu materinya adalah mendidik orangtua bagaimana memilih, menggunakan, mendampingi anak saat menggunakan media.
- Penyelenggaraan parenting hendaknya bekerjasama dengan berbagai pihak, misalnya
- Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Indonesia (HIMPAUDI)
- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
- Dinas terkait (Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dll)
- Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA), dan lain-lain.
4. Pusat layanan PAUD menyampaikan program yang
berkenaan dengan penggunaan media sehat
5. Mendorong, masyarakat membuat kesepakatan dalam
menggunakan media, antara lain :
- Mensosialisasikan daftar acara televisi yang tidak layak ditonton dan jika perlu masyarakat membuat kesepakatan untuk tidak menonton pada tayangan tertentu. Salah satu media yang banyak memberikan informasi tentang hal tersebut adalah Kidia (www.kidia.org yang diterbitkan oleh YPMA).
- Mempunyai kesepakatan tidak menggunakan televisi, playstation, CD player pada jam tertentu. Misalnya dengan mengikuti anjuran : menonton TV dan media lainnya untuk anak cukup 2 jam sehari, atau “Hari Tanpa TV” yaitu program nasional untuk matikan TV selama sehari, yang diadakan setahun sekali. Program Hari tanpa TV, bukan lah program anti TV (haritanpatv@kidia.org).
6. Perlu ada program pendidikan untuk masyarakat
tentang media sehat. Memberikan dukungan kepada sosialisasi pendidikan media
literasi, adalah salah satu wujud nyata kepedulian kita terhadap dampak negatif
media.
7. Perlu mendorong masyarakat untuk peduli dan
saling mengingatkan dalam penggunaan media yang tidak sehat.
8. Masyarakat, keluarga, pusat layanan PAUD
melaporkan program media yang tidak sehat dan membahayakan ke KPI masing-masing
provinsi dan/atau alamat berikut :
Kantor KPI Pusat : Gedung Sekretariat
Negara, Lantai VI, Jl. Gajah Mada No. 8, Jakarta 10120 atau ke Kementerian Komunikasi dan Informatika R I,
Jalan Medan Merdeka Barat No. 9, Jakarta 10110.
Jika kita tidak bisa
memprediksikan masa depan, maka “ciptakanlah masa depan”, dengan melakukan
langkah-langkah nyata, salahsatunya, dengan menjaga dan melindungi
anak-anak kita terhadap bahaya negatif media, agar tercipta dunia yang
lebih baik untuk anak-anak kita demi masa depan mereka…. “mari kita bertindak
sekarang !”.
|
Artikel
ini diambil dari : Pengaruh Media, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, Direktorat Pendidikan Anak Usia
Dini, 2009. Dimaksudkan sebagai bentuk dukungan untuk sosialisasi “Pendidikan
Media Literasi” untuk kepentingan anak, utamanya anak usia dini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar